Pages

Rabu, 25 Juli 2012

Makalah Etika Profesi


BAB II
KELEBIHAN PROFESI GURU DAN TANGGUNG JAWAB KEGURUAN

  1. Profesi Guru

a.       Menurut Kartaninatap
Profesi guru adalah orang yang memiliki latar belakang pendidikan keguruan yang memadai, kehalian guru dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu, dan kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh warga masyarakat pada umumnya yang tidak pernah mengikuti pendidikan keguruan.
b.      Menurut Makagiansar,M.1996
Profesi guru adalah orang yang memiliki latar belakang pendidikan keguruan yang memadai, kehalian guru dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu.
c.       Menurut Galbreath, J.1999
Profesi guru adalah orang yang bekerja atas panggilan hati nurani. Dalam melaksanakan tugas pengabdian pada masyarakat hendaknya didasari atas dorongan atau panggilan hati nurani. Sehingga guru akan merasa senang dalam melaksanakan tugas berat mencerdaskan anak didik.
d.      Nasanius,Y.1998
Profesi guru yaitu kemampuan yang tidak dimiliki oleh warga masyarakat pada umumnya yang tidak pernah mengikuti pendidikan keguruan.[1]


Guru merupakan profesi yang paling sehat diantara semua profesi yang ada, termasuk pengacara, dokter, pengusaha dan lainnya. Kesehatan mental seorang guru paling tinggi diantara semua profesi. Peneliti dari South Florida mengatakan hal tersebut dikarenakan profesi guru lebih dari sekedar pekerjaan, tetapi merupakan sebuah panggilan. Para guru mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan adalah hal yang menyenangkan  karena langsung berhubungan dengan masyarakat dan lingkungan sekitar.
The Gallup-Healthways Well-Being Index melakukan survey skala besar untuk mengetahui hubungan antara profesi dan tingkat kesehatan. Dengan menggunakan definisi sehat dari badan kesehatan dunia (WHO)  yaitu keadaan fisik, mental dan social yang sehat dan sejahtera, peneliti mengemukakan bahwa guru adalah profesi yang paling sehat.[2]

B.     Kelebihan Profesi Guru Dibandingkan dengan Profesi Lain

Beberapa kelebihan menjalani profesi menjadi seorang guru adalah sebagai berikut :
a.       Salah satu dari manfaat dasarnya adalah kesempatan untuk menjalin persahabatan dengan anak-anak, yang dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi, menghibur hati disaat guru sedang dalam masalah dan kesempatan guru menjadi berharga karena telah memberi petunjuk perjalanan hidup mereka.
b.      Menjadi guru memberikan kita kesempatan untuk meluangkan waktu dengan porsi yang lebih banyak dari hari-hari bersama anak-anak atau yang lebih muda. Membelanjakan waktu dengan anak-anak dapat membangun kepribadian dan membantu melepaskan dari kegagalan. Seorang guru dapat mengurangi tekanan urusan rumah tangga, ketika anak-anak sedang mengelilingi kita anda dengan canda tawa, dan mereka merupakan bagian dari dunia tidak bersalah dan kemurnian jiwa.
c.       Bagian lain menjadi seorang guru adalah liburan. Anda bias beristirahat dan bias untuk memperdalam pengetahuan anda dibidangnya.
d.      Menjadi guru dapat menambah program rencana anda untuk melanjutkan pendidikan, privat atau program sponsorship. Anda juga dapat kesempatan untuk menjadi bagian dari proses pembelajaran yang berkelanjutan.
e.       Menjadi guru anda akan berhadapan dengan wajah yang sangat banyak sebagai audiensi. Sebagai anak-anak dan remaja, mereka membutuhkan interaktif yang lebih besar dari bagian kerja siswa. Kegiatan ini menambha kepercayaan diri bagi siswa. Anda mulai mendapat keuntungan kepercayaan diri dari pekerjaan anda untuk presentasi di depan orang banyak seperti hal tersebut.
f.       Siswa anda sering memberikan pertanyaan karena kepintarannya atau keisengannya. Hal tersebut membutuhkan anda untuk menjawab pertanyaannya. Sebagai seorang guru anda harus mampu mengklarifikasi dari keragu-raguan mereka dan membnatu mereka mempelajari sesuatu yang baru dan harus menjelakannya. Bantuan ini dapat membangun kesiapan dan ketelitian/keseksamaan dalam pertanyaan anda. Hal ini juga sangat bermanfaat bagi anda, karena anda dapat lebih meningkatkan kemampuan anda secara intelektual.
g.      Untuk menjadi guru yang baik, maka anda harus memiliki kemampuan pengetahuan yang bagus dn juga luas. Pengetahuan guru adalah pokok masalah seorang guru dan dasar ini akan sangat efektif dalam mendidik murid-muridnya. Sehingga guru yang rela belajar dan belajar dapat mebantu mengembangkan interpersonal dan keterampilan social dirinya.
h.      Salah satu kelemahan guru dalam memberi pengajaran adalah terlalu monoton dan cenderung terjadi pengulangan-pengulangan yang tidak efektif. Guru harus bervariasi disetiap hari, guru akan bertemu dengan murid-murid yang berbeda disetiap tahunnya. Maka dalam mengajar, guru dituntut untuk dabat kreativ dan inovatif.[3]
i.        guru adalah salah satu profesi yang meruntuhkan batas ruang dan wktu. Hanya dengan mentransfer ilmu, guru bisa menyentuh bahkan mungkin membentuk masa depan, yang guru itupun sendiri mungkin belum cukup umurnya untuk hidup sampai saat nanti, tetapi ilmu yang diajarkan guru terus hidup dan bergulir jauh ke masa depan.
j.        Guru adalah profesi yang dido’akan oleh penduduk langit dan bumi. Sebagimana sebuah hadist menerangkan bahwa :
Sesungguhnya Allah dan para Malaikat, serta semua makhluk di langit dan di bumi, sampai semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar bershalawat /mendo’akan kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia” (HR at-Tarmidzi)

“Sesungguhnya orang yang memahami ilmu (agama dan mengajarkannya kepada manusia) akan selalu dimohonkan (kepada Allah Ta’ala) pengampuna (dosa-dosanya) oleh semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, termasuk ikan-ikan di lautan”. (HR Abu Dawud)[4]
k.      Tidak bekerja full time.
l.        Dapat enjoy dlam bekerja.
m.    Mengajar merupakan salh satu amal untuk akhirat.
n.      Menjadikan seseorang yang tidak tahu menjadi tahu.
o.      Mendapatkan gelar sebagai “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”.[5]

C.    Tanggung Jawab Keguruan

Tuntutan pada profesionalisme terhadap anak didik, sudah pasti akan menambah tanggungjawab guru. Dengan menyadari besarnya tanggungjawab guru terhadap anak didiknya, hujan dan panas bukanlah menjadi penghalang bagi guru untuk selalu hadis di tengah-tengah anak didiknya.
Bagi guru pendidikan agama Islam (PAI) tugas dan kewajiban seperti yang telah disebutkan sebelumnya merupakan amanah yang harus diterima guru atas dasar pilihannya untuk memangku jabatan guru. Amanat tersebut wajib dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Hal ini sejalan dengan firman Allah Swt.,  dalam al-Qur’an surat an-Nisa : 58 berbunyi:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kamu. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha melihat.”[6]

Berdasarkan Ayat di atas, mengandung makna bahwa tanggungjawab guru adalah amanah yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, penuh keikhlasan dan mengharapkan ridha Allah Swt. Tanggungjawab guru adalah keyakinannya bahwa segala tindakannya dalam melaksanakan tugas dan kewajiban disadarkan atas pertimbangan profesional (profesional judgment) secara tepat[7]. Pekerjaan guru menutut kesungguhan dalam berbagai hal. Karenanya, posisi dan persyaratan para “pekerja pendidikan” atau orang-orang yang disebut pendidik karena pekerjaanya itu patut mendapat pertimbangan dan perhatian yang sungguh-sungguh pula.

Berikut penulis uraikan beberapa tanggungjawab guru sebagai berikut :

1.      Guru harus menuntut murid-murid belajar
Tanggungjawab guru dalam menuntut anak-anak belajar yang terpenting adalah merencanakan dan melakukan kegiatan-kegiatan belajar guna mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan. Maka untuk mencapai agar cita-cita ideal tersebut, dan agar pengajarannya berhasil, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru yaitu:
·         Mempelajari setiap murid di kelasnya
·         Merencanakan, menyediakan, dan menilai bahan-bahan belajar yang akan dan/atau telah diberikan
·         Memilih dan menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, kebutuhan dan kemampuan murid dan dengan bahan-bahan yang akan diberikan
·         Memelihara hubungan pribadi seerat mungkin dengan siswa
·         Menyediakan lingkungan belajar yang serasi.
·         Membantu murid-murid dalam memecahkan berbagai masalah
·         Mengatur dan menilai kemajuan belajar siswa
·         Membuat catatan-catatan yang berguna dan menyusun laporan pendidikan
·         Mengadakan hubungan dengan oran tua murid secara kontinu dan penuh saling pengertian
·         Berusaha sedapat-dapatnya mencari data melalui serangkaian penelitian terhadap masalah-masalah pendidikan
·         Mengadakan hubungan dengan masyarakt secara aktif dan kreatif guna kepentingan para siswa.[8]
Namun demikian, menjadi catatan bagi guru bahwa tanggungjawab guru tidak hanya menuangkan ilmu pengetahuan ke dalam otak anak didik. Tapi yang terpenting adalah membentuk jiwa dan watak anak didik. Sebab pendidikan dilakukan tidak semata-mata dengan perkataan, tetapi dengan sikap, tingkah laku, dan perbuatan.

2.      Turut serta membina kerikulum sekolah
            Pada posisi ini guru merupakan seorang key person yang paling mengetahui tentang kebutuhan kurikulum yang sesuai dengan tingkat perkembangan murid. Oleh karena sewajarnya apabila ia turut aktif dalam pembinaan kurikulum di sekolahnya. Dalam hal ini banyak hal-hal yang dapat dilakukan guru, antara lain; menyarankan ukuran-ukuran yang mungkin dapat digunakan dalam memilih bahan-bahan kurikulum, berusaha menemukan minat, kebutuhan dan kesanggupan murid, berusaha menemukan cara-cara yang tepat agar antara sekolah dan masyarakat [9]terjalin hubungan kerjsama yang seimbang, mempelajari isi dan bahan pelajaran pada setiap kelas dan meninjaunya dalam hubungan dengan praktek sehari-hari.

3.      Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak, dan jasmaniah)
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa sulitnya mentrasfer ilmu, tidak seberat membina siswa agar menjadi manusia berwatak (berkarakter) sudah pasti bukan pekerjaan yang sudah. Agar aspek-aspek kepribadian ini dapat berkembang maka guru perlu menyediakan kesempatan kepada anak didik untuk mengalami, menghayati situasi-situasi yang hidup dan nyata. Dalam konteks ini para guru sebaiknya memberi kebebasan kepada peserta didik untuk mengenal dunianya. Kemandirian yang diberikan guru kepada peserta didiknya akan melahirkan siswa yang bertanggungjawab serta memiliki kepribadian yang mantap.
Anak didik lebih banyak menilai apa yang guru tampilkan dalam pergaulan di sekolah dan di masyarakat daripda apa yang guru katakan, tapi baik perkataan maupun apa yang guru tampilkan, keduanya menjadi penilaian anak didik.[10] Oleh karena itu apa yang dikatakan guru hendaknya dipraktekan dalam kehidupan sehari. Dan dalam konteks inilah interaksi edukatif akan tercipta. Dimana guru selalu menunjukkan sikap yang dapat diteladani oleh peserta didik.

4.      Memberikan bimbingan kepada murid
Patut diingat bahwa bimbingan  diberikan kepada anak didik tujuannya agar mampu mengenal dirinya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri, mampu menghadapi kenyataan dan memiliki stamina emosional yang baik. Bimbingan ini sebenarnya tidak mesti menjadi tanggungjawab guru BP saja, seperti yang terjadi pada sekolah umumnya, akan tetapi penulis berpendapat bahwa semua guru terlibat langsung dalam memberikan bimbingan, yang menjadikan profesi guru sebagai manusia yang selalu menjadi tualadan terhadap anak didiknya.

5.       Melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan penilaian atas kemajuan belajar
Tanggungjawab guru dalam hal ini menyesuaikan semua setuasi belajar dengan minat, latar belakang dan kematangan siswa. Juga mempunyai tangungjawab mengadakan evaluasi terhadap hasil belajar dan kemajuan belajar serta melakukan diagnosis dengan cermat terhadap kesulitan dan kebutuhan siswa.




6.      Menyelenggarakan penelitian
 Guru dalam versi ini dituntut tidak hanya sekedar melaksanakan tugas rutin. Tetapi juga para guru hendaknya jua melakukan berbagai penelitian. Bagi guru keahlian dalam melakukan penelitian adalah tugas professional.

7.      Mengenal masyarakat dan ikut serta aktif
Pelaksanaan tugas guru akan secara maksimal jika ia mengenal masyarakat seutuhnyadan secara lengkap. Harus dipahami dengan baik tentang pola kehidupan, kebudayaan, minat dan kebutuhan masyarakat, karena peerkembangan sikap, minat, aspirasi anak sangat dipengaruhi oleh masyarakt sekitarnya. Ini berarti, bahwa dengan mengenal masyarakat, guru dapat mengenal siswa dan menyesuaikan pelajarannya secara efektif. Lingkungan yang baik akan menarik anak-anak berakhlak baik. Dan lingkungan yang jahat akan pula mencoraki watak dan pribadi anak.[11]Oleh sebab itu haruslah pendidik memperhatikan lingkungan yang berhubungan dengan anak-anak di luar rumah tangga. Begitu juga harus diperhatikan anak-anak sejawatnya, karena sesungguhnya pada mereka terdapat pengaruh yang besar terhadap anak-anak didik. Guru sebaiknya turut aktif dalam kegiatan-kegiatan yang ada dalam masyarakat. Dalam posisi ini guru akan berpeluang menjelaskan eksistensi sekolah dan anak didiknya di tengah-tengah masyarakat, sehingga akan tercipta kerjasama antara lembaga pendidikan dan masyarakt dalam menyelesaikan problem-problem sekolah  dan anak didik.

8.      Menghayati, mengamalkan, dan mengamankan Pancasila
Penanaman nilai-nilia Pancasila bagi anak didik barangkali merupakan hal yang penting. Namun penulis berpendapat bagi guru PAI, disamping menananmkan nilai-nilai Pancasila, yang terpenting adalah nilai-nilai keagamaan sebaiknya dijadikan sebagai skala prioritas. Pada tataran ini pendidik lebih banyak dituntut memberikan keteladanan dalam hal pengamalan ajaran agama dan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

9.      Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan perdamaian dunia.
Tanggungjawab guru adalah mempersiapkan siswa agar mereka menjadi warga negara yang baik. Penanaman cinta tanah air, mengenal budaya dan adat-istiadat memang bukan pekerjaan yang mudah. Oleh sebab itu diperlukan usaha yang mesti ditempuh oleh guru. Disamping harus disediakan sumber-sumber yang relevan, harus juga mengadakan tour dan kunjungan serta sikap tingkah laku guru sendiri.

10.  Turut mensukseskan pembangunan
Guru pada posisi ini harus mampu mengantarkan anak didiknya menjadi masyarakat yang membangun. Bagi anak penanaman sikap ini sangat urgen, demi pengabdian untuk kepentingan masyarakat yang diberikan oleh pribadi guru.

11.  Tanggungjawab meningkatkan peranan profesional guru.
Tuntutan kurikulum berbasis kompotensi di satu sisi akan menuntut guru agar senantiasa meningkatkan profesionalismenya. Sebab tanpa kecakapan guru akan mengalami kesulitan dalam mengemban dan melaksanakan tugasnya. Sebab guru adalah profesi. Dalam kamus bahasa Indonesia profesi diartikan, sebagai bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan lain-lain) [12]dalam profesi dituntut adanya keahlian dan etika khusus serta baku (standar) layanan. Pengertian ini mengandung implikasi bahwa profesi hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang secara khusus dipersiapkan untuk itu.[13] Dengan kata lain profesi bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak memperoleh pekerjaan lain.[14]

Oleh sebab itu atas profesi inilah maka meningkatkan kecakapan hidup dan profesionalisme bagi guru menjadi sebuah keharusan dan keniscayaan. Kemampuan harus selalu dipupuk dalam diri guru sejak ia mengikuti pendidikan sampai ia bekerja.
Maka tanggunjawab guru pendidikan agama Islam merupakan amanah, dan amanah ini harus diwujudkan dalam upaya mengembangkan profesionalismenya yaitu mengembangkan mutu, kualitas dan tindak-tanduknya.
Di samping itu, tanggung jawab lain yang dipikul oleh setiap guru untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, yaitu : menyelenggarakan penelitian. Tanggung jawab guru melakukan penelitian dimaksudkan agar dapat memperbaiki cara bekerjanya melalui data-data yang dikumpulkan secara kontinu dan intensif.




















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
The Gallup-Healthways Well-Being Index melakukan survey skala besar untuk mengetahui hubungan antara profesi dan tingkat kesehatan. Dengan menggunakan definisi sehat dari badan kesehatan dunia (WHO)  yaitu keadaan fisik, mental dan social yang sehat dan sejahtera, peneliti mengemukakan bahwa guru adalah profesi yang paling sehat.
Beberapa kelebihan menjalani profesi menjadi seorang guru adalah sebagai berikut :
1.      Salah satu dari manfaat dasarnya adalah kesempatan untuk menjalin persahabatan dengan anak-anak.
2.      Menjadi guru memberikan kita kesempatan untuk meluangkan waktu dengan porsi yang lebih banyak dari hari-hari bersama anak-anak atau yang lebih muda.
3.      Bagian lain menjadi seorang guru adalah liburan.
4.      Menjadi guru dapat menambah program rencana anda untuk melanjutkan pendidikan, privat atau program sponsorship.
5.      Menjadi guru anda akan berhadapan dengan wajah yang sangat banyak sebagai audiensi.
6.      Siswa anda sering memberikan pertanyaan karena kepintarannya atau keisengannya.
7.      Untuk menjadi guru yang baik, maka anda harus memiliki kemampuan pengetahuan yang bagus dn juga luas.
8.      Salah satu kelemahan guru dalam memberi pengajaran adalah terlalu monoton dan cenderung terjadi pengulangan-pengulangan yang tidak efektif
9.      Guru adalah salah satu profesi yang meruntuhkan batas ruang dan waktu.
10.  Guru adalah profesi yang dido’akan oleh penduduk langit dan bumi.
11.  Tidak bekerja full time.
12.  Dapat enjoy dlam bekerja.
13.  Mengajar merupakan salh satu amal untuk akhirat.
14.  Menjadikan seseorang yang tidak tahu menjadi tahu.
15.  Mendapatkan gelar sebagai “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”.

Sedangkan tanggungjawab keguruan adalah :
a.       Guru harus menuntut murid-murid belajar
b.      Turut serta membina kerikulum sekolah
c.       Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak, dan jasmaniah)
d.      Memberikan bimbingan kepada murid
e.        Melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan penilaian atas kemajuan belajar
f.       Menyelenggarakan penelitian
g.      Mengenal masyarakat dan ikut serta aktif
h.      Menghayati, mengamalkan, dan mengamankan Pancasila
i.        Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan perdamaian dunia.
j.        Turut mensukseskan pembangunan
k.      Tanggungjawab meningkatkan peranan profesional guru.

B.     Saran
Saran bagi seluruh guru yang ada di Indonesia, agar dapat memahami tanggung jawab profesi mereka sebagai seorang guru. Agar apa yang telah dicita-citakan di dalam tujuan pendidikan nasional dapat terpenuhi.







DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia(Jakarta: Balai Pustaka, 1997)

Suparta dan Hery Noer Aly, op. cit., h. 5

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Jakarta: Rosdakarya, 2001), h. 6

Syaiful Bahari Djamarah, Guru dan akan didik dalam Interaktif edukatif(Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 37

Lihat Uzer Usman, op.cit., h. 7 Dibandingkan pula Syaiful Bahari Djamarah

Lihat UU No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2003

H.M Suparta dan Hery Noer Aly, Metodologi Pengajaran Agama Islam(Jakarta: Amisco, 2003), h. 2

Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Bina Aksara, 1989), Lihat dalam Syaiful Bahri Djamalah, op. cit., h. 38

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Jakarta: Rosdakarya, 2001), h. 8




[1] http://www.sarjanaku.com
[2] http://irvanhabibali.wordpress.com
[3] http://oceboz.wordpress.com
[4] http:ruanglinda.com
[5] http://aalmarusy.blogspot.com
[6] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia(Jakarta: Balai Pustaka, 1997)
[7] Suparta dan Hery Noer Aly, op. cit., h. 5
[8] Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Jakarta: Rosdakarya, 2001), h. 6
[9] Syaiful Bahari Djamarah, Guru dan akan didik dalam Interaktif edukatif(Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 37
[10] Lihat Uzer Usman, op.cit., h. 7 Dibandingkan pula Syaiful Bahari Djamarah
[11] Lihat UU No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2003
[12] H.M Suparta dan Hery Noer Aly, Metodologi Pengajaran Agama Islam(Jakarta: Amisco, 2003), h. 2
[13] Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Bina Aksara, 1989), Lihat dalam Syaiful Bahri Djamalah, op. cit., h. 38
[14] Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Jakarta: Rosdakarya, 2001), h. 8

0 komentar:

Posting Komentar

 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog. Copyrights 2011.